Rutinan Di Masjid At-Taqwa


Pesona "At TaQwa"

Menurut beberapa sumber terutama buku pedoman serta "penyaksian penulis (walaupun ketika itu kami gx jadi berangkat ke Semarang)" AlKhidmah secara resmi di "upload" 25 Desember 2005, begitupun di Kec. Wates, otomatis juga sama, karena Al Khidmah adalah satu, hanya saja ketika itu kegiatan di Kec. Wates masih belum tertata rapi, misal hanya pelatihan Rebana, kemudian Maulid di Musholla Al Ikhsan Semanding, kemudian Istighosah dan Maulid keliling rumah, trs ditambah Yasin, begitulah strusnya. Titik awal kegiatan "resmi" adalah Kegiatan yang diagendakan teman teman, ketika itu adalah rutinan antara konco konco Madura yang basecamp nya ada di Bandar Kidul (kalo dulu masih kontrak skrg sudah dibeli dan dibangun oleh Ust. Achmadi) dengan konco konco Wates. Pembukaan Rutinan ketika itu dari Wates ada 6 orang, dari konco Kota Kediri (konco Madura) sktr 20 orang, bertepatan dengan 14 Desember 2006 (dr dokumentasi tanggal pada Foto yg kami simpan). Kemudian kegiatan menginjak kesekian kalinya mulai meluas, hingga dulu konco konco sering kayak Lowo (keluar malam) kadang sambil dorong motor. Karena habis undangan nabuh terbang di Mojo. Kiranya akan banyak kisah lucu dan mengharukan ketika mengingat ke masa lalu. Pernah Yai Najib kami lihat sempat geleng geleng kepala ketika melihat Penerbang dari Wates masih kecil (dulu masih kls 4-6 SD), antara terbang dengan penabuh ndak imbang, hingga Kami kuatir kalo si bocah tidak kuat Nabuh, karena waktu itu yg dibuat Mahalul Qiyam adalah Maulid Dhiyaul Lami' karya Hbb Umar bin Hafidz yg selisih kira-kira 4 bait lebih panjang dibanding Maulid Simtud duror. Itulah masa lalu yang sangat indah tentunya karena memang mirip dengan kisah Beliau Yai Rori RA dengan Jama'ah Orong-Orongnya dan Jama'ah Rock'n Rollnya.. 
Sekarang setelah kesekian tahun, Al Khidmah di Wates masih berada pada tahap perkembangan. Kenapa perkembangan??? mgkn semua teman teman juga maklum. Kultur serta Basic Wilayah Wates yg sangat berbeda dengan daerah Mojo, Kota Kediri, Kras, Kandat. Wilayah tersebut yg kami sebut kultur serta basic religinya sangat terasa. Dan boleh dikatakan sebagai wilayah sepuh untuk ukuran AlKhidmah. Alhamdulillah, walaupun begitu kegiatan AlKhidmah di Wates bisa rutin dan meluas ke wilayah wilayah yang mulanya awam dengan Al Khidmah. Hingga akhirnya AlKhidmah Wates juga bisa melaksanakan kegiatan di wilayah Wates yg juga mempunyai kultur religi yang kuat, misal Jambu, Joho, Plaosan, Pagu. Bahkan untuk Jambu dan Plaosan telah rutin ada majlis AlKhidmah seminggu sekali, bahkan untuk undangan hampir sering kali, hingga beberapa teman sempat kami dengar berseloroh "ndak sempet mangan segone mak-e" karena seringnya dapat undangan dan "berkat". wkwkwkwkwk.
Namun untuk wilayah Pagu, Joho belum sampai pada tahap ini, masih tahap AlKhidmah bisa melaksanakan acara disana. 
Singkatnya, ada beberapa sesepuh Wates yang memberi saran, agar Al Khidmah di Wates makin dikenal maka usahakan bisa melaksanakan kegiatan di Masjid Kauman dan Masjid KUA (at Taqwa). Di Masjid KUA pada awal majlis al Khidmah dulu pernah melaksanakan manaqib kubro, sayang ketika itu belum sempat mendokumentasikannya. Acara trsbt didukung oleh tokoh Wates yaitu Beliau KH. Yunus Utsman (ayahanda Ust. Tata), yang merupakan tokoh yang disegani, sekaligus ketua MUI Kab. Kediri. Acara Al Khidmah yang akan datang ini menurut ingatan penulis merupakan acara ketiga di Masjid KUA. Acara ini trlaksana setelah bbrp sahabat mmberi saran, akhirnya atas bantuan Bos Yasin yang merupakan bolo kenthel dari Gus Tata, tim lobi Al Khidmah pun bertamu ke ndalem beliau. Ibarat pepatah "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya", sambutan Gus Tata pun sama dengan zaman awal tim AlKhidmah sowan ke Sang Ayah. Akhirnya setelah bermusyawarah dipilihlah tanggal 25 Maret 2017 yang juga merupakan kalender rutin Al Khidmah Wates, sebagai Hari H-nya. Gus Tata juga melobi seluruh warga Wates melalui kumpulan kumpulan Majlis Dzikir setempat. Beliau juga mengusulkan agar syiar al Khidmah di Wates semakin meluas, maka untuk Sang Penceramah InsyaAlloh akan di isi oleh Hbb Husin bin Musthofa Ba'abud (beliau rutin ngaji kitab setiap sore di PP Rouha yg disiarkan scra live di Madu TV). 
Sedikit tambahan, saran dari Gus Tata ini juga merupakan pengikat kembali jalinan persahabatan teman teman al Khidmah Wates dengan kawan lama (alumni PP. Rouha Pelem dalemnya Hbb Husin). Perlu diketahui bahwa dahulu sebelum Rutinan Al Khidmah di Wates berjalan, teman teman bersama alumni PP Pelem terutama dari Desa Pule Kandat sempat merintis rutinan Maulid Habsyi (Simtud Duror). Bahkan kami masih ingat ketika itu awal awal rutinan di rumahnya nenek dari seorang sahabat Pule, di tengah kebun, yang ikut seingat kami kurang dari 10 orang. Alhamdulillah sekarang Alumni PP Pelem telah berjalan dengan majlisnya, sedang dari Wates dengan majlis Al Khidmah. Namun demikian itu bukan menjadikan persaingan dalam "akeh akehan" jama'ah. Kami ingat dhawuh Yai Rori Ra, majlis apapun yang penting di ridhoi Alloh, itu yang terpenting. (aw kama qol..).
Atas saran dari Gus Tata inilah juga teman teman kembali membuka kitab Maulid Dhiyaul Lami', sebagaimana diketahui Hbb Husin adalah Santri dari Hbb Umar bin Hafidz pengarang Maulid Dhiyaul Lami'. Di Al Fithrah Maulid ini rutin di baca, bergantian dengan Maulid Diba' dan Maulid Habsyi. Dalam Al Khidmah Maulid ini dibaca biasanya dalam rangka hormat kepada Hbb Umar bin Hafidz ketika safari dakwah di Indonesia. Kami ingat ketika Hbb Umar hadir dalam Haul Akbar Gresik 2008, kami tidak akan lupa akan pemandangan indah tersebut, ketika Yai Rori Ra dan Hbb Umar bersalaman, salaman yang masing masing penuh tawadhu' dan ta'dzim.. Di Haul PP Mayan Ndalem Yai Najib beberapa tahun yang lalu juga dibaca Maulid ini, yang ketika itu kalo tidak salah posisi Hbb Umar di Surabaya atau Gresik. Alasan inilah yang mendasari, InsyaAlloh kalo memang siap Rutinan di Masjid KUA akan memakai Maulid Dhiyaul Lami. Untungnya kami mempunyai kaset suara emas pembaca senior angkatan Ust Abd. Basith, Ust Ali Utsman, Ust Tajul si master Qasidah ketika melantunkan Maulid Dhiyaul Lami. Tp pembacaan Maulid ini juga memerlukan kesiapan tim pembaca juga sih.. Kalo kami sih siap, tp sayang suara kami tidak seindah tim pembaca. Maklum semenjak mendapat ijazah langsung dari sang   pengarang yaitu Hbb Umar ketika berkunjung di Aula Lirboyo, kami Alhamdulillah rutin membaca Maulid ini. Dulu tp... Skrg??? Doakan semoga istiqomah ya... آمين
Masjid At Taqwa yang merupakan wilayah sentral di Kecamatan Wates dengan segala pesonanya akan menjadi tempat berkumpulnya orang orang yang mengharap ridho Alloh dengan penuh Taqwa, sebenar benar Taqwa آمين. Tentu jangan lupa memakai baju Taqwa yang menyejukkan pandangan karena adalah Baju kebesaran dalam Majlis adalah Baju Taqwa. Tp maaf bagi Jama'ah khususnya luar kota jika nanti tidak ada Tahu Taqwa khas Kota Kediri.. Yang ada adalah Jomblo Taqwa (Taat beribadah agar cepat dapat mertuwa) 😃😃😃
"at-Taqwa" emang penuh pesona.
Ohya untuk sejarah tentang perjalanan taqwa di atas baik Alkhidmah Wates ataupun ketika bersama sama teman teman PP Rouha, untuk lebih jelasnya silahkan mampir ke gubuk kami atau hub. 085649140051 (bisa call, sms atau wa). 

sumber : Tim AlKhidmah, beberapa dokumentasi, foto, buku, karya ilmiah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Niat Sholat Musafir

Era Digital dan Ke-Wali-an

Sekelumit (Sejarah) Al Khidmah di Kec. Wates (Skripsi 2015)