Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

Tamparan Keras

Gambar
Tamparan Keras  Oleh : Pak P Hari Senin itu, kira-kira jam setengah 7 pagi aku berangkat ke sekolah. Naik sepeda motor Vario, ku tancap gas dengan kecepatan standarku, kecepatan rata rataku 50 km/jam. Jarang ku pakai kecepatan 60-70 km/jam.. Menembus dinginnya pagi, ya meskipun sinar matahari sudah muncul, tetap saja terasa dingin. Padahal juga sudah memakai jaket plus berlapis kardus di bagian dada. Meminimalisir efek tekanan udara dari depan.  Perjalanan sekitar jam segitu, cukup ramai lancar. Maklum jalur yang ku lalui adalah jalur arteri. Anak anak sekolah, orang berangkat kerja, ada yang ke kantor, ke toko, ada pula yang ke sawah ladang pertanian dan perkebunan. Orang berangkat ke pasar juga turut menyumbang keramaian. Maklum aku melewati 2 pasar induk, pasar Kidul Wates dan pasar Ndermo Panggang.  Tetapi yang cukup menyumbang macet adalah anak berangkat sekolah. Maklum juga, aku juga melewati 2 sekolahan populer, SMK N 1 Plosoklaten (dulu disebut Sekolah Pertanian) ...

Ibarat "ELF"

Gambar
Ibarat "ELF" Waktu itu adalah acara "tinjo" manten. Kunjungan balasan dari pihak keluarga pengantin wanita. Sekaligus mengantarkan pengantin wanita + pengantin pria ke rumah keluarga pengantin pria.  Jum'at sekitar pukul 7, ada acara ijab kabul. Acara inti dari prosesi pernikahan.  *** Pengantin pria di hadapan Wali dari pengantin wanita biasanya wakil ke Bapak Penghulu (dalam hal ini adalah dari KUA Kecamatan) biasanya di antar dan didampingi Bapak Modin (Kaur Kesra) dari pihak Desa.  Jika akad nikah di rumah mempelai wanita makan status nya adalah mengundang Penghulu sehingga di kenakan tarif tertentu (transfer langsung lewat Bank kemudian bukti transfer dilampirkan dalam pemberkasan di KUA).  Selain itu, pengantin pria juga berhadapan dengan 2 orang saksi, biasanya 1 dari pihak pengantin pria dan 1-nya lagi dari pihak pengantin wanita. Apakah harus demikian? Jawabannya : tidak. Sesuai tuntunan agama, syaratnya saksi harus : "Adil". Akad Nikah dilang...

Kiprah Alumni

Gambar
Salah satu Kiprah Alumni Oleh : Pak P Siang ini sangat terik. Mungkin posisi matahari tepat di atas kepala. Ini kalau mengikuti ilmu agama : Ilmu fikih. Soalnya selang beberapa menit sudah terdengar adzan Dhuhur.  Kira kira beberapa menit sebelum waktu dhuhur adalah salah satu dari 3 waktu yang dilarang untuk melaksanakan ibadah sholat. Posisi matahari itu tadi alasannya. Jadi kalau sholat dhuhur, nunggu bayangan agak condong ke sebelah timur.  Ku tempuh perjalanan naik sepeda motor, sengaja aku melewati jalan berliku, jalan yang teduh. Menyusuri perkampungan, areal kebun, jalan tikus, dalam rangka menghindari sengatan terik matahari yang terlalu.  Naik sepeda motor pada jam tersebut, dengan memakai kaos lengan pendek, aduh sangat terasa sekali teriknya. Memang lagi pengen santai.. Tidak pakai jaket.  Setelah ku perkirakan, aku akan sampai di Masjid Jami', tepat waktu dhuhur. Segera mampir. Wudhu..  اللهم صل على سيدنا محمد طب القلوب ...  Terdengar pujian da...

Pelajaran Abadi

Gambar
Pelajaran Abadi (SD dan SMK khususnya SMKS PD 2) Oleh : Pak P Di SEMESTER GENAP, materi perdana kelas 6 adalah pelajaran tentang sikap sosial yaitu tolong menolong dan tentang sikap spiritual yaitu takwa.  Dengan panduan dari 4 ayat Al-Quran, yaitu QS. Al-Maidah/ 5: 2-3 (dibaca Qur'an Surah Al-Maidah, surah ke 5 ayat 2-3) dan QS. Al-Hujurat/ 49: 12-13 (dibaca Qur'an Surah Al-Hujurat, Surah ke 49 ayat 12-13). Pada QS. Al-Maidah ayat 2 ada kalimat yang berbunyi : وتعاونو على البري والتقوى ولا تعاونوا على الإثم والعدوان ringkasnya : dan tolong menolong lah kamu sekalian dalam hal kebaikan dan ketakwaan, dan jangan tolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan.  *** Aku ingat betul dulu waktu jaman sekolah SMA, oleh Bapak Asrori, guruku Agama kelas 1, masing masing anak disuruh membuat teks khutbah Jum'at.  Termasuk aku.. Kemudian potongan ayat tentang tolong menolong ini lah yang aku selipkan sebagai dalil dalam teks khutbah ku.  Di kelas 1-3 di sekolah yang beral...

Belajar dari Lintang

Gambar
Belajar dari Lintang Surya Cahyani  (Cahaya penuh Semangat dan Keberanian)  Oleh : Pak P DI KELAS SATU, aku mempunyai kebiasaan menuliskan materi di papan tulis. Pada tengah papan tulis bagian atas, ku tuliskan lafal : بسم الله الرحمن الرحيم Sebagai doa, sebagai pembuka, melatih kebiasaan anak, ngalap berkah, yang penting lagi mengenalkan anak (khususnya) dengan huruf Arab bagi yang belum pernah mengenal dan di rumah tidak mengaji.  Terbukti ada beberapa anak yang merasa kesulitan.. Asing..  "Nulis sebisanya, jelek gak apa apa". "Yang penting mau menulis",  kataku memberi semangat.  Kata kata tersebut kusampaikan kepada beberapa anak yang asing dengan tulisan Arab. Dan ada 1 anak, yang menangis, maklum kelas 1. Dia merasa tidak bisa. Terus ku semangati. Teman-teman nya pun kularang untuk menuliskan. Biar bisa mandiri.  Kata-kata tersebut terus ku ulang ulang.  "Jangan dituliskan". "Ndang menulis, jelek gak apa apa, ben pinter", ku ucapkan dengan ...

7 Pria

Gambar
Sebagaimana kebiasaanku adalah membaca, kadang di buku, kadang di medsos. Yang kedua inilah yang sering kulakukan. Alasannya sederhana : simpel, tidak perlu bawa bawaan berlebih, cukup bawa sesuatu yang sudah lazim dibawa semua orang yaitu Android.  Bacaan yang kubaca di medsos pun beragam, bacaan remeh seperti meme dan status serta postingan alay, bacaan yang menarik perhatian seperti berita, bacaan yang menambah wawasan keilmuan seperti tentang ilmu agama dan atau ilmu yang lain yang berhubungan dengan keseharianku. Dan biasanya berbentuk kisah kisah.  Selanjutnya bacaan yang terakhir inilah, yang kemudian mengantarkanku untuk juga membuat tulisan tulisan tidak jelas ini. Biasanya sih aku baca baca di postingan FB, story IG, wordpress,  blog dan website.  Tapi semuanya bukan sembarang tulisan, soalnya yang mengetik adalah penulis hebat. Ada dosen yang bergelar sederhana hingga guru besar, baik itu alumni indo atau luar negeri, baik kalangan umum maupun keag...

Jasmani vs Rohani

Gambar
Beberapa hari yang lalu, aku menjalani tes kesehatan, jasmani dan rohani. Tentu bukan kehendak aku sendiri, melainkan ini kehendak dari negara. Iya tes ini merupakan salah satu syarat untuk pengangkatan menjadi abdi negara.  Tes ini dilaksanakan pada hari Kamis untuk tes jasmani, dan hari Jum'at untuk rohani. Sehari sebelumnya, tepatnya hari Rabu, juga ada "seseorang" yang menawarkan jasa medical checkup. Brand-nya ada medical checkup herbal.  Herbal disini sebetulnya, lebih merujuk kepada alat yang digunakan untuk medical checkup. Tentu saja berbeda dengan alat yang digunakan di dunia kesehatan umumnya. Tidak ada jarum suntik, stetoskop, tensimeter, timbangan, bahkan alat pengambilan sampel dari tubuh.  Alat macam apa ya???  Alat ini semacam mesin elektrik, dilengkapi dengan beberapa tombol, lampu indikator dan suara indikator, serta 2 buah jarum deteksi. Itu sih pengamatan ku sekilas. Mirip dengan alatnya tukang servis electro.  Alat ini digabungkan dengan kem...

Rasanya: Makjleb!

Gambar
Rasanya: Makjleb! Nama lengkapnya Vincentius Affel Ludyantono. Sementara adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Dari namanya, orang sudah bisa menebak, bahwa dia non muslim. Termasuk aku dulu ketika pertama kali kenal. Ternyata aku keliru, dia adalah muslim. Iya jelas muslim, buktinya dia ikut pelajaranku via daring (pertama kali). Bahkan termasuk siswa aktif ikut pembelajaran daring. Jika berhalangan, pasti Mama-nya memintakan ijin. Mamanya sangat sangat perhatian terhadap pendidikan putranya ini. Dan sikap inilah yang pasti dimiliki oleh orang tua di manapun. Tentunya yang peduli terhadap masa depan putra putrinya. Jika ada yang tidak demikian, mungkin ada faktor X. Sayangnya faktor X inilah yang sekarang sedang melanda banyak pribadi orang tua. Maklum jaman now. Namun tidak dengan Mama Affel. Perkembangan putra putrinya, baik fisik maupun psikis diperhatikan. Jika ada yang salah, segera putranya dikasih pengertian dan pemahaman. Dari pengamatanku dan dari obrolanku dengan be...