Burdah Muhammadiyyah
Karangan Imam al-Bushiri selain Qashidah "Burdah", adalah "Qoshidah Muhammadiyyah". Aku lebih mengenal dengan Burdah Muhammadiyyah. Alasanku : pengarangnya sama, akhir baitnya juga sama yaitu huruf mim berharokat kasroh. Selain itu, pertama kali mendengar bait-bait Qashidah Muhammadiyah ini, di lagukan dengan cengkok Burdah yang sudah terkenal itu. Makanya aku menyebut Burdah juga.
Nama
asli Imam al Bushiri adalah Muhammad bin Sa’id bin Himad bin
Abdullah ash-Shanhaji al Bushiri. Beliau adalah murid seorang ulama sekaligus
sufi agung : Abul Abbas al Mursi. Sebagaimana tradisi seorang ulama sufi,
kecintaan dan kerinduan kepada Nabi Saw adalah jalan menuju kecintaan kepada
Alloh.
Qoshidah
Muhammadiyah berjumlah 14 bait, akan tetapi menurut salah satu sumber yang aku
baca bahwa Mbah Maimoen Zubair menambahi lagi 14 bait, sehingga menjadi 28
bait. Setelah selesai menambah baitnya, Mbah Maimoen Zubair menziarahi makam Imam
al Bushiri di Iskandaria Mesir. Tentu bisa ditebak. Mbah Maimoen Zubair tentu
saja melantunkannya.
Oh iya,
salah satu sumber menyebutkan bahwa Imam al Bushiri berasal dari suku Barbar, lahir
di Dallas, Maroko dan dibesarkan di Bushir, Mesir. Kedua duanya hanya kuketahui
dari peta. Letaknya. Sedangkan seluk beluknya kuketahui dari cerita para dai. Kadang
penasaran juga, cari di Google. Lihat di Youtube. Mudah sekali sekarang.
Banyak
tokoh alim yang masih keturunan Barbar. Namun kita ini terlanjur berasumsi
bahwa tindakan Barbar adalah tindakan jahat. Orang yang berbuat jahat dan di
luar peri kemanusiaan disebut orang Barbar. Barbar identik dengan kebudayaan
kaum terbelakang, yang belum mengenal peradaban. Itu semua karena pengaruh
media. Media yang dikuasai Barat.
Tentu saja
itu menjadi penghalang akan realita suku Barbar. Padahal tidak sedikit orang
dari suku Barbar yang menuliskan tinta emas akan sejarah peradaban islam.
Sebut saja
: Thoriq bin Ziyad. Yang namanya diabadikan oleh Barat dengan menjadi nama
sebuah selat : Selat Giblartar. Selat yang memisahkan Eropa dan Afrika bagian utara.
Seorang Panglima Muslim yang berhasil menaklukkan Andalusia. Kita mengenal
dengan Spanyol. Giblartar nama Barat. Jabal Thoriq nama Muslim. Karena Barat
tidak bisa mengucapkan Jabal Thoriq sehingga jadi Giblartar. Sebuah bukit batu
tempat Panglima Thoriq mendarat.
Ada lagi
: Ibnu Batuthah. Muslim yang mengembara berkeliling dunia. Asli suku Barbar. Tulen. Yang belajar sejarah peradaban Islam
pasti mengenal nama ini.
Eh : Zinadine
Zidane. Pesepakbola Prancis yang terkenal itu juga keturunan Barbar. Coba saja
cari di Google. Pasti ketemu.
Suku
Barbar adalah penduduk asli yang mukim di wilayah Afrika Utara, barat lembah
sungai Nil. Tersebar dari pantai Atlantik di barat hingga oase Siwa (Mesir) di
timur, dari pantai Mediterania di utara hingga sungai Niger di selatan.
Kalau sekarang,
Suku Barbar adalah penduduk Maroko, Aljazair, Libya, dan Tunisia. Minoritas ada
yang menjadi penduduk Mesir, Mali, Mauritania, Burkina Faso, dan Nigeria.
Yang benar
tentang Suku Barbar : berkarakter pemberani, kuat, hebat, dan memiliki
solidaritas tinggi. Suku Barbar sebelum memeluk Islam : beragama Pagan kuno (menuhankan
berhala), Politheisme Yunani dan Romawi,
dan Yahudi serta Nasrani. Sedangkan sekarang menjadi beragama Islam yang Sunni.
Bermula sejak datangnya orang Islam Arab. Tepatnya masa Dinasti Bani Umayyah,
sekitar tahun 670 M.
Sekarang
kita menjadi tahu bahwa apakah pantas tindakan yang jahat di identikan dengan tindakan
-suku- Barbar? Setidaknya melalui sedikit ulasan di atas.
Cerita
Mbah Mun : Suku Barbar ada yang masuk islam, juga ada yang lari menghindar. Mereka
yang masuk Islam bisa berbahasa Arab. Yang lari masih berbahasa Barbari, sebagai
komunikasi sehari-hari.
يا بربري يا بربري
Ya
Barbari Ya Barbari.
Maroko
dan Spanyol paling banyak ditempat Suku Barbar Islam. Ada lagi tokoh suku
Barbar yang juga menorehkan tinta emas. Di Spanyol ada Imam Ibnu Malik,
pengarang Alfiyah Ibnu Malik. Di Maroko ada Mursyid Thoriqoh Syadziliyyah, Syaikh
Abul Hasan Asy-Syadzily.
Syaikh
Abul Hasan asy-Syadzily adalah guru dari Abul Abbas al Mursi. Abul Abbas al
Mursi adalah guru dari Imam al Bushiri. Pengarang "Burdah
Muhammadiyyah".
Berikut
adalah bait bait “Burdah Muhammadiyyah” 28 bait, seperti dijelaskan di
awal tulisan.
مُحَمَّدٌ أَشْرَفُ الْأَعْرَابِ
وَالْعَجَمِ * مُحَمَّدٌ صَادِقُ الْأَفْعَالِ وَالْكَلِمِ
مُحَمَّدٌ بَاسِطُ الْمَعْرُوْفِ
جَامِعُهُ * مُحَمَّدٌ صَاحِبُ الْإِحْسَانِ وَالْكَرَمِ
مُحَمَّدٌ تَاجُ رُسْلِ اللهِ قَاطِبَةً *
مُحَمَّدٌ خَيْرُ مَنْ يَمْشِـيْ عَلَى قَدَمِ
مُحَمَّدٌ ثَابِتُ الْمِيْثَاقِ حَافِظُهُ
* مُحَمَّدٌ طَيِّبُ الْأَخْلَاقِ وَالشِّيَمِ
مُحَمَّدٌ جُبِلَتْ بِالنُّوْرِ
طِيْنَتُهُ * مُحَمَّدٌ لَمْ يَزَلْ نُوْرًا مِنَ الْقِدَمِ
مُحَمَّدٌ حَائِزُ الْفَضْلِ بِأَجْمَعِهِ
* مُحَمَّدٌ فَاقَ كُلَّ النَّاسِ كُلِّهِمِ
مُحَمَّدٌ خَيْرُ خَلْقِ اللهِ مِنْ
مُضَـرِ * مُحَمَّدٌ خَيْرُ رُسْلِ اللهِ كُلِّهِمِ
مُحَمَّدٌ دِيْنُهُ حَقٌّ نَدِيْنُ بِهِ *
مُحَمَّدٌ دَانَ كُلُّ الْعُرْبِ وَالْعَجَمِ
مُحَمَّدٌ ذِكْرُهُ رَوْحٌ لِأَنْفُسِنَا
* مُحَمَّدٌ شُكْرُهُ فَرْضٌ عَلَى الْأُمَمِ
مُحَمَّدٌ رَافِعٌ شَأْنًا وَمَنْزِلَةً *
مُحَمَّدٌ أَصْلُ خَلْقِ اللهِ مِنْ عَدَمِ
مُحَمَّدٌ زِيْنَةُ الدُّنْيَا
وَبَهْجَتُهَا * مُحَمَّدٌ كَاشِفُ الْغَمَّاتِ وَالظُّلَمِ
مُحَمَّدٌ سَيِّدٌ طَابَتْ مَنَاقِبُهُ *
مُحَمَّدٌ صَاغَهُ الرَّحْمٰنُ مِنْ كَرَمِ
مُحَمَّدٌ شَرَّفَ الْبَارِيْ مَرَاتِبَهُ
* مُحَمَّدٌ خَصَّهُ الرَّحْمٰنُ بِالنِّعَمِ
مُحَمَّدٌ صَفْوَةُ الْبَارِيْ
وَخِيْرَتُهُ * مُحَمَّدٌ طَاهِرٌ مِنْ سَائِرِ التُّهَمِ
مُحَمَّدٌ ضَيْفُ رَبِّ الْعَرْشِ
تَكْرِمَةً * مُحَمَّدٌ قَلْبُهُ وَاللهِ لَمْ يَنَمِ
مُحَمَّدٌ طَابَتِ الدُّنْيا بِمَبْعَثِهِ
* مُحَمَّدٌ جَاءَ بِاْلآيَاتِ وَالْحِكَمِ
مُحَمَّدٌ ظَهَرَتْ حُكْمًا عَدَالَتُهُ *
مُحَمَّدٌ لَمْ يَزَلْ فِيْ الْمَجْدِ وَالْعِظَمِ
مُحَمَّدٌ عَيْنُهُ بِحُمْرَةٍ شُرِّبَتْ
* مُحَمَّدٌ بَارِئٌ مِنْ سَائِرِ الْوَهَمِ
مُحَمَّدٌ غَاثَ رَبُّنَا الْبِلَادَ بِهِ
* مُحَمَّدٌ جَاءَتِ الْخِصْبَةُ فِيْ الْأُمَمِ
مُحَمَّدٌ فَازَ كُلُّ مَنْ يُصَلِّيْ
عَلَيْهْ * مُحَمَّدٌ خَيْرُ مَنْ فِيْ الْكَوْنِ كُلِّهِمِ
مُحَمَّدٌ قَائِمٌ لِلهِ ذُوْ هِمَمِ * مُحَمَّدٌ خَاتِمٌ
لِلرُّسْلِ كُلِّهِمِ
مُحَمَّدٌ كَاشِفُ الْغَمِّ وَكُرْبَتِنَا
* مُحَمَّدٌ شَافِيْ كُلِّ الدَّاءِ وَالْوَصَمِ
مُحَمَّدٌ لَاحَ نُوْرُ بَدْرِ تِمٍّ بِهِ
* مُحَمَّدٌ مَلْجَأٌ حَقًّا لِذِيْ السَّقَمِ
مُحَمَّدٌ مَجْمَعُ الْبَحْرَيْنْ كَمَا
شَهِدُوْا * مُحَمَّدٌ جَاءَ بِالْأَنْوَارِ وَالْحِكَمِ
مُحَمَّدٌ نُوْرُهُ كَالشَّمْسِ إِذْ
ظَهَرَتْ * مُحَمَّدٌ بَدْرُ تِمٍّ فِيْ دُجَى الظُّلَمِ
مُحَمَّدٌ وَاصِلٌ حَقًّا يُسَمَّى بِهِ *
مُحَمَّدٌ وَفِيٌّ لِلْعَهْدِ وَالذِّمَمِ
مُحَمَّدٌ هَادِيْ كُلِّ الْخَلْقِ
وَالثَّقَلَيْنْ * مُحَمَّدٌ مُفْرِجُ الْكُرْبَةِ وَالنِّقَمِ
مُحَمَّدٌ يَوْمَ بَعْثِ النَّاسِ
شَافِعُنَا * مُحَمَّدٌ نُوْرُهُ الْهَادِيْ مِنَ الظُّلَمِ
*
Aku
mendapatkan tulisan ini dari status FB. Entah siapa yang buat. Aku pun lupa
dengan akun FB-nya. Sengaja aku copas. Tampaknya pembuat status adalah orang
dalam. Atau orang dekat. Mungkin saja : pendherek-nya, atau keluarga-nya
Mbah Moen. Cerita khusus seperti ku tulis ulang di atas -hanya- dimiliki orang
orang seperti mereka. Orang jauh belum tentu bisa. Yang paling kubutuhkan lagi
adalah bait bait syairnya.
Monggo..
sudah hafalkan dengan bait berikut :
مَوْلَايَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا
أَبَدًا * عَلَى حَبِيْبِكَ خَيْرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ
هُوَ الْحَبِيْبُ الَّذِيْ تُرْجَى
شَفَاعَتُهُ * لِكُلِّ هَوْلٍ مِنَ الْأَهْوَالِ مُقْتَحِمِ
يَا رَبِّ بِالْمُصْطَفَى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا
* وَاغْفِرْ لَنَا مَا مَضَى يَا وَاسِعَ الْكَرَمِ
مَوْلَايَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا أَبَدًا * عَلَى النَّبِيِّ وَأَهْلِ الْبَيْتِ كُلِّهِمِ.

Komentar
Posting Komentar