Bulan Santunan




Bulan Suro.. Bulan pertama dalam penanggalan Jawa. Suro - Sapar - Mulud – BakdoMulud – Madilawal – Madilakir – Rejeb – Ruwah – Poso – Sawal – Selo – Besar. Itulah nama nama bulan dalam kalender Jawa. Bulan ini identik dengan Ruwatan, Bersih Desa / Dusun, Larungan, Ngumbah Gaman, Slametan, bahkan malam pergantian tahunnya pasti ada renungan – melek-an. Ini kalau memakai adat Jawa. Ada lagi, bulan tanpa ada hajatan (pernikahan, khitanan, pindah rumah) atau bulan tanpa ada kegiatan besar yang sifatnya kegembiraan. Bahkan ini yang paling kondiang di antara sekian pantangan : Pantangan bagi orang Jawa – asli dan kuno – menikah di Bulan Suro. Kleniknya : berbarengan dengan Nyi Roro Kidul ngunduh mantu. Takutnya : mantennya bisa kena “molo”, kalap, atau musibah. Itu lah kepercayaan orang Jawa yang masih memegang “mitos” ini.

Seiring dengan perkembangan dunia teknologi informasi, lambat laun mulai terkuak misteri “mitos” ini. Era mudahnya penyebaran informasi dibarengi dengan sumber informasi yang valid – sebut saja para alim -. Sepengetahuan saya, dimulai dari serangan dari kelompok Islam - sayap yang terlalu kanan -, yang selalu berbicara tentang syirik, khurafat, kafir, khalifah MAKA banyak alim dari kelompok Islam (yang menurut saya) kanan berusaha mengcounter segala tuduhan ini. Ah.. saya tidak akan membahas ini, terlalu panjang dan lebar. Bikin bosan yang membaca.

Intinya ini Bulan Suro.. dan keramatnya bulan ini terkuak di khalayak ramai karena dunia medsos. Dan pengetahuanku bertambah tentang bulan ini juga karena medsos. Yang selama ini Tragedi Karbala, Ritual Syiah, ku ketahui dari buku bacaan dan sekolah formal, berkat medsos semakin jelas dan gamblang. Sejarah Suro dan mitosnya, dijelaskan dengan narasi yang keren oleh Gus Muwaffiq, juga berkat medsos. Hingga aku menemukan kata kunci – untuk tulisanku ini- yaitu Bulan Keprihatinan, Bulan Kesedihan, Bulan Duka Cita.. Yaitu : kita sebagai umat Islam ikut merasa prihatin atas kejadian yang menimpa cucu Nabi, Sayyidina Husain dan kerabatnya dibantai di Padang Karbala, Iraq. Inilah sebab musabab di dunia Jawa ada pantangan hajatan, jadi sebabnya bukan karena Penguasa Pantai Selatan.

Sudah menjadi adat pula : bahwa di bulan ini ada Kegiatan Santunan Anak Yatim. Iya …. Perasaan kasihan dan prihatin dengan anak yatim di analogikan dengan kasihan dan prihatin terhadap keluarga Nabi. Tapi enaknya kalau sudah bicara Santunan Anak Yatim kita lebih baik memakai sebutan Bulan Muharrom saja. Bulan yang identik dengan umat Islam. Muharrom – Sofar – Rabi’ul Awwal – Rabi’ul Akhir – Jumadil Awwal – Jumadil Akhir – Rojab – Sya’ban – Romadhon – Syawal – Dzulqo’dah – Dzulhijjah. Itu nama nama bulan dalam kalender Hijriyah (Islam). Sekarang sudah memasuki tahun ke 1444 H.

Di bulan Muharram ini, hampir setiap acara bernuansa Islami menggunakan judul : Peringatan Tahun Baru Islam dan Santunan Anak Yatim. Hampir setiap hari, setiap musholla / masjid, setiap dusun / desa ada acara ini. Terlebih bertepatan dengan malam Hari Asyuro (malam ke-10) di bulan Muharrom. Tahun ini bertepatan hari Ahad 7 Agustus 2022 malam Senin. Malam yang afdhol, bahkan Kanjeng Nabi Saw pun menganjurkan kita untuk berpuasa di hari itu. Namun dengan catatan, biar tidak serupa dengan Ahli Kitab maka umat Islam menambah 1 hari untuk berpuasa, boleh tanggal 9 atau 11 Muharram.

Tanggal 10 Muharrom adalah tanggal istimewa. Tanggal kemenangan Nabi Nabi. Dimulai dengan diterima taubatnya Nabi Adam as karena tragedi Buah Khuldi terjadi tanggal 10 Muharrom, selamatnya Nabi Nuh as dan pengikutnya setelah naik bahtera juga tanggal 10, keluarnya Nabi Yunus as dari perut ikan juga tanggal 10. Masih banyak lagi.. aku lupa.. Hahaha..

Santunan pun akhirnya banyak mengambil tanggal itu. Banyak sunah sunah yang dianjurkan pada malam Asyuro.

Yang ingin ku ceritakan bukan ini sebenarnya tapi lebih spesifik. Yaitu Dana Santunan. Mau lebih spesifik lagi Dana Anak Yatim.

Misalnya : kalau santunan anak yatim tentu banyak melibatkan banyak panitia, pun juga kadangkala membutuhkan kebutuhan lain (sewa terop sound system, konsumsi, bisyaroh muballigh dll). CATATANNYA : JANGAN SAMPAI DANA BUAT SANTUNAN ANAK YATIM DIBUAT UNTUK KEBUTUHAN TADI. JADI DARI AWAL HARUS DIBEDAKAN ANTARA DANA SANTUNAN DAN DANA LAIN-LAIN. SEBAGAI KEHATI-HATIAN. JANGAN SAMPAI MEMAKAN HAK HAK ANAK YATIM. CARANYA : PENDANAAN HARUS JELAS. DONATUR PUN JUGA HARUS DIJELASKAN AKADNYA.

Banyak kejadian yang kalau dilogikakan begitu sulit, menimpa mereka yang “katanya” memakan hak anak yatim. Kenyataan bukan dalam sinetron Indoxxar.

Misal berikutnya : kalau santunan jangan hanya ramai dan meriah di bulan Muharram saja. Seakan akan santunan di bulan lain kurang afdhol. CATATANNYA : SANTUNAN SEWAKTU WAKTU.

Misal selanjutnya : Santunan yang sifatnya konsumtif (memberi amplop berupa uang) harus mulai dikembangkan menjadi lebih kreatif. Naluri manusia yang menerima uang akan senang bahkan banyak yang langsung konsumtif (membeli ini itu), begitu pula anak yatim. Jika mereka diberi uang tanpa ada yang mengontrol, takutnya uang malah dihabiskan buat jajan dan keperluan tidak perlu. Bahkan aku sempat mengamati dan tahu persis anak didikku sendiri. Uang santunan dibuat beli pulsa, rokok, main game. Rubah.. Misal uang digunakan untuk membantu biaya pendidikannya, secara rutin digunakan untuk keperluannya. Aku dulu menyarankan kepada “panitia” bahwa uang yang biasanya diberikan 1 bulan sekali bisa diberikan 1 minggu sekali, atau uang saku harian. CATATANNYA : UANG SANTUNAN BISA DIBERIKAN SECARA RUTIN BIAR TIDAK KONSUMTIF KALAU PERLU DIKONTROL PENGGUNAANNYA.

Misal selanjutnya : yang sering nih, biasanya kalau santunan, anak dikumpulkan, berdiri, menghadap jama’ah. Aku amati, ada sebagian anak yang enjoy saja, sebagian lain (yang usianya sudah beranjak remaja) merasa malu dan sering menunduk. Ini ku amati sendiri. Bahkan masih terngiang dalam ingatan, soalnya mereka murid muridku mengaji. Sebenarnya sih ini tergantung panitia. Soalnya juga anjuran untuk mengusap kepala anak yatim (waktu santunan). Dan mengusap anak yatim ini banyak dimaknai secara tekstual. CATATANNYA : MODEL SANTUNAN BEGINI PERTIMBANGKAN JUGA KONDISI ANAK DAN JANGAN MAKNAI “MENGUSAP KEPALA” SECARA TEKSTUAL TAPI LEBIH DARI ITU MAKNAI DENGAN MEMBERIKAN PERHATIAN, KASIH SAYANG, JANGAN MENGHARDIKNYA.

Misal selanjutnya : santunan jangan hanya mengandalkan dari donatur rutin. Perhatikan itu dana dana menganggur di kas musholla atau masjid. Bahkan aku pernah lihat itu di papan kas masjid, kas masjid mencapai puluhan juta. Kas musholla kapan hari aku lihat di sebuah musholla mencapai belasan juta. Paling paling kas ini nantinya ya buat biaya ngecat waktu menjelang Ramadhan, uang listrik, untuk biaya tukang memperbaiki “sesuatu”, ngotak ngatik sesuatu yang masih bagus dan layak, intinya uangnya banyak nganggur. CATATANNYA : KOTAK AMAL DIMASJID MANFAATKAN DENGAN MAKSIMAL, PUN KALAU TERBENTUR ISTILAH “KAS MASJID”, UBAH TULISAN DI KOTAK DENGAN SEDEKAH JARIYAH, TIDAK ADA EMBEL EMBEL MASJID. SEHINGGA SIFATNYA LEBIH UMUM. SEHINGGA BISA UNTUK KEPERLUAN SOSIAL LAIN. UNTUK FAKIR MISKIN DAN ANAK YATIM. KEREN JUGA KALAU ADA ANAK YATIM YANG DISEKOLAHKAN – BIAYA PENDIDIKAN DITANGGUNG - OLEH MASJID / MUSHOLLA. KARENA KELAK MEREKALAH YANG AKAN MENERUSKAN MENGISI KEGIATAN DAN JAMA’AH DI MASJID INI.

Kalau model begini, yang paling kondiang adalah Masjid Jogokariyan, Yogyakarta. Boleh tu dijadikan percontohan.

Orang itu kalau bertamu, di suguhi minuman atau makanan, kemudian di minum dan di makan dihabiskan pula, tentu hati tuan rumah akan senang. Coba kalau tidak diminum / dimakan, dalam hati akan bilang “kemlalan”. Dalam rangka menyenangkan hati tuan rumah saja, puasa sunnah boleh dibatalkan. Karena menyenangkan hati tuan rumah itu wajib. Contoh lain : seorang suami yang memakan masakan istri, pasti lega dan bahagia banget itu istrinya. Coba kalau makanan yang disiapkan tidak dimakan, bisa perang dunia. PENGALAMANKU. BAHKAN MUNGKIN ANDA JUGA..

Misal selanjutnya : donatur anak yatim akan lebih baik kalau diganti menjadi orang tua asuh. Dengan begini mereka akan lebih mempunyai tanggung jawab tidak secara finansial saja. CATATANNYA : LEBIH DARI ITU, YAITU TANGGUNG JAWAB MANAJERIAL, KONTROL, PENGAWASAN, PERHATIAN. JADI TIDAK HANYA MENGANDALKAN PENGURUS ANAK YATIM. PERLU KERJA SAMA.

MARI BERLOMBA LOMBA MENJADI ORANG YANG DEKAT DENGAN KANJENG NABI SAW.. DENGAN MENYAYANGI ANAK YATIM..

Lereng Kelud, 9 Agustus 2022

Mr. P

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Niat Sholat Musafir

Era Digital dan Ke-Wali-an

Sekelumit (Sejarah) Al Khidmah di Kec. Wates (Skripsi 2015)