Bahaya! Guru Pendidikan Agama Islam di "provokasi" wartawan Surya


Surabaya - Gedung megah di kawasan Ketintang Madya kota Surabaya yang dikenal dengan Balai Diklat Keagamaan menjadi saksi ketika wartawan Surya memprovokasi guru-guru agama Islam untuk menjadi jurnalis. Tepatnya dalam acara yang bertajuk Diklat Jurnalistik Pendidikan bagi Kontributor Daerah yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam (PAI) Provinsi Jawa Timur. Acara ini dilaksanakan tepatnya di hari libur Imlek tanggal 9 dan 10 Pebruari 2024.
 

Dian Rekohadi yang di dunia jurnalisitik lebih dikenal dengan Mas Koko ini menjadi narasumber tunggal dalam acara ini. Pria berambut gondong itu menyampaikan materi seputar dunia jurnalistik, mulai dari definisi jurnalistik hingga tahap penyajian di media agar menarik untuk dinikmati konsumen. Latar belakang sebagai wartawan di Harian Surya dan media online seperti Tribun, mampu membuat peserta untuk tertarik dalam dunia penulisan berita.
Pria yang juga mempunyai hobi berpetualang ini, mengatakan jika dunia jurnalistik tidak perlu latar belakang sebagai penulis. Guru pun juga bisa menjadi jurnalis. Tidak ada definisi benar salah dalam dunia jurnalistik. "Tetapi, Jurnalistik harus mempunyai etika yaitu kenyataan dan kebenaran tulisan" menurutnya.
Kadangkala jurnalis menulis berita, tanpa dicek kebenarannya. Berita yang ditulis tanpa dikonfirmasi dengan narasumber yang tepat, termasuk berita hoax. "Penulis harus mengkonfirmasi berita dengan pihak terkait", tegasnya.
Jurnalis yang sekaligus relawan dalam setiap misi kemanusiaan ini, mengajak seluruh peserta diklat untuk menuliskan apapun yang ingin ditulis. Hal itu, masih menurutnya, merupakan awal untuk menjadi jurnalis.
Dalam kesempatan ini, banyak peserta diklat yang mengajukan pertanyaan seputar jurnalistik. Dalam sesi diskusi diketahui ternyata ada salah satu peserta yang sudah handal dalam menulis. Bahkan peserta diklat yang berasal dari utusan KKG PAI Surabaya ini, ikut berbagi pengalaman dan ilmu seputar tulis menulis.
Diakhir sesi, Mas Koko menantang para peserta untuk menuliskan seputar acara diklat ini. "Saya akan memberikan apresiasi kepada tulisan terpilih dengan menerbitkannya dalam media yang saya gawangi", katanya dengan semangat. Hal ini pun disambut antusias oleh para peserta. (Mr. Priyo)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Niat Sholat Musafir

Era Digital dan Ke-Wali-an

Sekelumit (Sejarah) Al Khidmah di Kec. Wates (Skripsi 2015)