Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

Gaul dan Keren

Gambar
Day 5 : Gaul dan Keren Tampaknya pelangi akan menghiasi langit pagi ini. Sinar matahari pagi yang hangat menjadi tidak terasa hangat, karena hujan. Namun hujan tidak menghalangi cahayanya. Sebuah ciri akan ada pelangi.  Cahaya matahari dibiaskan oleh air hujan.  Hujan yang deras, cuma sepanjang kira kira 2 kilometer. Yang rintik rintik sedikit jauh jarak tempuhnya. Hampir separo perjalanan ku. Mungkin tidak sampai.  Iya setiap pagi, kutempuh perjalanan sejauh 29 km.  Senin ini.. Ketika berangkat, sinar matahari sangat silau dan hangat. Cuma angin, efek naik sepeda motor yang membuat sejuk.  Sejauh kira kira 8 km, tidak terjadi tanda hujan. Berikutnya mulai rintik-rintik air. Kira kira sejauh 1 km. Tampak dari jauh hujan sudah deras, aspal basah.  Dan benar, 2 km berikutnya hujan deras. Aku pun dipaksa untuk memakai jas hujan.  "Ah cukup atasan saja, hujan tapi cahaya tetap cerah", pikirku sambil mengira hujan cepat reda.  Setelah itu, kira kira ku...

Belajar dari Senior

Gambar
  Day 4 : Belajar dari Senior Tampaknya aku sebagai guru agama memang tidak selihai guru agama senior. Guru agama yang kira-kira usianya sekarang 50 ke-atas. Atau bahkan sudah purna tugas. Ini sih berdasarkan pengalaman ku selama mengajar -dari awal sampai sekarang-. Iya meskipun kurikulum sering berganti, tetapi sebenarnya materi agama iya itu itu saja. Tauhid, Fikih, Akhlak, Ibadah, BTQ (baca tulis al-Qur’an) dan Kisah-kisah hikmah. Dan salah satu indikasi nya bahwa aku kalah lihai adalah : tentang materi kisah kisah Nabi. Singkatnya : aku kalah dalam “praktek” bercerita. Kalah dalam penguasaan materi dan penguasaan kondisi. *** Hari ini Sabtu 5 Maret 2022, aku pagi mengajar di kelas 6 B, SDN Puncu 2, sekolah yang pernah aku ceritakan secara singkat kemarin. Sekolah non kantorku. Yang statusku di sini sebagai Guru Bantu. Guru Bantu bukan GTT. Karena aku tidak tercatat di administrasi sekolah. Dengan alasan, secara dinas aku sudah tercatat di SDN Puncu 4. Tercatat ...

Rejeban -lagi-

Gambar
  Day 3 : Rejeban -lagi- Aturan kedinasan : dalam tanda kutip : kulanggar. Bagaimana tidak? Selama 2 hari kerja, aku tidak datang ke kantor. Kantor di sini adalah sekolah induk. Sebenarnya bagiku pribadi, istilah sekolah induk tidak perlu ada. Kenapa? Karena kalau ada sekolah induk pasti ada sekolah non induk. Kedua istilah sekolah ini tidak berlaku bagiku. Statusku sudah “sah”, pun dengan beban mengajarku sudah cukup untuk memenuhi kriteria yang ditentukan oleh Kementrian Agama. 24 jam pelajaran. 6 rombongan belajar. Dengan jumlah siswa sekitar 115 anak. Jadi pada hari Kamis Jumat, aku tidak datang ke kantor. Kalau absensi-nya pakai finger print, tentu saja aku terhitung bolos kerja. Absen jenis ini mengharuskan pegawai, pada pagi hari sebelum jam 07.00 sudah harus “tanda tangan” kehadiran. Absen kembali ketika mau pulang, jam 14.00, “bukti” bahwa selama 7 jam kita berada di kantor. Absen jenis ini terbukti dapat meningkatkan kedisiplinan, ketika masuk dan ketika pulan...

Berkat Rejeban

Gambar
Day 2 : Berkat Rejeban "Hem Hem" Itulah kata yang pertama kali ku ucapkan ketika dipersilahkan memegang microphone. Tentu saja reaksi dari pendengar adalah gelak tawa, sorak sorai. Maklum, teknik ini sengaja aku lakukan untuk mencari perhatian. Maklum, pendengarnya 90 % lebih adalah anak anak. Jadi perlu trik khusus agar mereka mau mendengar apa yang aku sampaikan. Sangat berbeda, jika pendengarku adalah orang dewasa. Cukup mengucap salam. Pandangan dan perhatian sudah pasti ke arahku. Ini semua sih berdasar pengalaman. Tampil di depan anak, dan tampil di depan orang dewasa. "Assalamu'alaikum wr wb", ku lanjutkan salamku. " Wa'alaikumussalam wr wb". "Sampun sarapan?" "Sampun" "Sehat kabeh?" "Sehat" "Sampun mandi?" "Sampun" "Maka kalau begitu yang harus kita ucapkan pertama kali adalah mengucapkan : Alhamdu..?" "Lillah" "Alhamdulillahi....

Bakso dan Begadang

Gambar
  DAY 1 : Bakso dan Begadang Hari pertamaku dengan status berbeda (jabatan) bertepatan dengan peringatan Isra’ Mi’raj. Rejeb-an orang Jawa bilang. Boleh juga disebut : Rojabiyah-an, biar sedikit ke-Arab-an. Tepatnya Selasa, 1 Maret 2022. Selasa Legi, 27 Rojab 1443 H. Primbon Jawa bilang, Selasa neptu 3, Legi neptu 5, Selasa Legi neptunya 16. Alias weton-nya 16. Neptu adalah istilah orang Jawa sebagai penanda. Biasanya untuk penentuan hari pernikahan (termasuk lamaran dan tunangan), bangun rumah, pindah rumah (memulai pondasi dan memulai menempati). Penentuan hari baik atau buruk untuk melangsungkan hajat dan “selametan”, neptu ini dipakai. Ada yang masih memakai Neptu. Ada juga yang sudah tidak memakai. Dan ada pula yang “ber-gaya” memakai alias memakai jika cocok dengan harapan dan angan-angan-nya, jika tidak cocok ya tidak dipakai. Adakah yang seperti ini? Ada. Bahkan di era modern seperti ini, semakin banyak. Jadi patokan hari baik buruk itu, sesuai kehendaknya. Neptu-...